FR (Sebut Saja) Gath Mini Para Jomblo-ers

Awalnya cuma gue sama Mbak Rika yang mau nonton Andrea Hirata. Karena merasa kurang ramai, akhirnya gue memutuskan untuk mengajak Rendy (pendatang baru di kota Jakarta) dan Bima (karena gue lihat di post serap, doi punya waktu luang). So, daripada galau sendiri di sevel, lebih baik galau jama’ah kan? Hee. Well, gak galau juga sih.

Alhasil, gue ajak Bima via tweet dan ajak Rendy via chat. Singkat cerita, mereka confirm untuk ikutan. Janjian lah gue sama Rendy buat berangkat bareng karena doi masih awam sama Jakarta. Setelah mengisi perut siang itu semanggi, gue dan Rendy langsung meluncur ke Pacific  Place. Sampai di sana, sambil menunggu Mbak Rika yang masih otw dan Bima yang masih kuliah, kita muterin itu mall sambil tahan hasrat buat belanja. Tahaaannn… inhale… exhale… barang-barang yang dipajang di etalase setiap toko begitu menggoda untuk dibeli. Yeah, apa mau dikata kantong tidak bersahabat sekalipun hari itu baru saja kami gajian, wakakaka.

Cukup lama gue dan Rendy muterin mall itu. Naik eskal… turun eskal… naik… turun… (eh ada times di pojok mall… naik lagi… yeah begitu terus sampai akhirnya ada kursi kosong yang memanggil-manggil untuk diduduki. Kami istirahat di situ. Saya numpang dengerin lagu klasik di hape Rendy. Menurut dia, selera lagunya gak mainstream. Justru menurut gue, selera lagunya itu mainstream! Klasik kelas tinggi gitu deh. Hahahaha. Karena bosan duduk, kami jalan-jalan lagi. Mampir ke toko alat music (Rendy cerita ke gue,  dengan jumawa dia bilang dia JAGO BANGET main keyboard) dalam hati gw : “seumur hidup gw baru kenal orang yang sesombong itu bilang dia jago main keyboard” sampai akhirnya dia meneruskan kalimatnya… “iya, gue JAGO BANGET main keyboard, keyboard  qwerty” gubraaakkk! Gue ngakak parah. Pengen njitak dia. Pengen gue terjunin dia dari lantai 6 mall itu! Hahahaha!

Terus kita ke toko hape, Rendy kasih info menarik soal android. Ke toko elektronik, lihat-lihat kamera. Lagi-lagi si Rendy kasih info menarik soal DSLR. Jalan sama Rendy ini dapet banyak ilmu. Kagum gue sama wawasannya. Hehehehe. Apa yang terjadi selanjutnya biar hanya gue dan Rendy yang tahu. Hahahaha!

Lanjut.

Mbak Rika sms. “Mot, aku dah di depan atamerica nih” Oke, gue meluncur ke sana. Tapi Bima belom nongol. Lalu, gue telpon dia. “Di mana ente?”

“Gue dah di parkiran Sel, tunggu yak”

Oke, tunggu bentaaarrr…

2 jam kemudian … (hahahaha, lebay)

Gak lama, Bima datang. Lari-lari menghampiri gue, Mbak Rika, dan Rendy. Keringat bercucuran, baju berantakan, compang camping (ini Bima apa gembel sih? Haha) kidding

Kami masuk. Melihat ribetnya system keamanan di @america bikin Rendy komentar “lebay amat”. Komentar  yang sama waktu kami memasuki Pacific Place dan diperiksa seperti itu juga. Seperti di bandara. Menurut Rendy itu lebay. Menurut gue itu keren. Hehehehe. Yang jelas, Rendy punya alasan tersendiri kenapa menurut doi system keamanan di mall-mall itu disebutnya lebay.

Lanjut.

Sampai di dalam, kami duduk paling atas berjejer. Sudah ramai ternyata, tapi acara belum dimulai. Ibarat bioskop, masih trailer-trailer film gitu deh, hee.

Acara mulai. Abang Andrea ternyata lucu, asik, humoris, supel, ramah, dan ceplas ceplos. Buku Laskar Pelangi ternyata sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa (saat ini malah akan diterbitkan dalam bahasa Swahili <<< ini beneran!). Di Amerika pun bukunya diterbitkan oleh penerbit nomor 1 di sana. Benar-benar membawa harum nama Indonesia. Intinya, acara kemarin itu keren! Ada pembacaan puisi, dibawakannya lagu-lagu soundtrack film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi oleh penyanyi Meda dengan suaranya yang indah. Tak ketinggalan, Abang Andrea juga memainkan gitar. Walau dia mengakui permainan gitarnya kacau, tapi beliau tetap ingin dirinya sendiri yang memainkan tembang itu. Satu hal keren dari Abang Andrea : bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu. Dan dari kisah yang  disampaikan ke kami, hadirin @america, terlihat bahwa Abang Andrea bener-benar berani bermimpi. Dan mewujudkannya. Salut!

Tak lupa ada sesi Tanya-jawab lalu  bagi-bagi kaos dan story telling in English oleh teman-teman Abang Andrea.

Sepanjang acara, Bima sibuk bbm-an dan twitter-an. Sama Tante Luna kayaknya, hee. Sedangkan gw getir menahan pipis karena dinginnya ruangan itu. Rendy malah tiduran. Gue dan Rendy belum pernah baca buku Andrea Hirata soalnya.  Haha. Cuma Mbak Rika yang focus banget dengerin Abang Andrea.

Acara selesai, saatnya foto-foto dan signing book oleh Andrea Hirata. Seperti kita semua bisa tebak, Cuma Mbak Rika yang antusias. Doi bawa buku Padang Bulan buat ditandatangani oleh penulisnya. Hee. Gue, Rendy, dan Bima menunggu di sisi lain

Lanjut.

Kita laper. Setelah debat cukup alot menentukan tempat makan, akhirnya keputusan jatuh ke Plaza Semanggi. Gue, Rendy, Mbak Rika jalan kaki lho dari Pacific Place ke Semanggi. Lumayan lha, hemat ongkos, haha. Sedangkan Bima bawa motor. Kami janji ketemuan di Foodcourt Semanggi.

Sampai di Semanggi. Sale  semua cyiiinnn… 70%… oh mai goat… 80% *istighfar* tutup mata…

Sampai di atas fudkort, ada kios Gramedia sale up to 70%. Kali ini Mbak Rika yang ngiler… oemjiii… Rendy geleng-geleng dan sibuk menyeret-nyeret kami, cewek-cewek, menjauh dari bau-bau diskonan. Aku dan Mbak Rika memang tipe yang gampang tergoda. Hahahaha!

Kami duduk di sofa dekat jendela. Sofa itu warna merah dan empuk. <<< penting yah?

Lanjut.

Aku dan Mbak Rika berjalan pilih makanan. Rendy jaga markas. Cukup lama kami mubeng-mubeng di fudkort. Mbak Rika bingung pengen makan bakso. Dia ke salah satu toko, memesan. Kata mas-nya : “ini menu babi semua, Mbak” hahaha aku ketawa. Mbak Rika menahan malu. Aku sebenernya udah tahu kalau toko makanan itu khusus makanan babi. Hee. Tapi Mbak Rika single fighter. Main tancap saja. Akhirnya, Mbak Rika pesen makanan paling bergengsi di fudkort itu : PECEL. Wow kk wow! Haha…

Setelah selesai memesan makanan, kami kembali ke tempat duduk. Rendy misuh-misuh “lama amat” katanya. Hahaha doi dah gak tahan pengen makan keknya. Hohohoho. Lalu, gak lama Bima datang. Ini nih adegan paling kocak menurut gue.

“ Woh di fudkort. Mantan gue juga lagi di fudkort”

“Oh ya? Wah di sini juga? Di mananya? “ Gue bertanya dengan excited. Jodoh banget Bima sama mantannya. Pikir gue saat itu.

“Iya, di Fudkort Bekasi sama calon suaminya” kata Bima datar. Gue tahu dia sama sekali gak niat bercanda. Tapi entah kenapa gue ngakak dengernya. Sorry, Bim.

Eaaa hahahahahahahaha penting abisss… gue merasa tertipu!

Singkat cerita, Bima ini ngocol dan sukses bikin gue sakit perut karena ketawa mulu. Sepanjang acara makan, doi galau terus dan itu bikin gue capek ketawa. Ditambah, Rendy doyan banget ngegodain Bima “Lo tuh cowok punya “tulang” gak sih?” hahahaha makin kocak lah gue melihat dua cowok berbeda karakter di depan gue sedang berdebat kocak.

Rendy says “Gue gak mempan digalauin karena gue udah galau permanen” awalnya gue gak ngerti maksud kata-kata itu sampai akhirnya keluarlah curahan hatinya sore itu. Gue dan Bima menyimak dengan seksama. Mbak Rika kebetulan lagi sholat magrib. Whuaaa bener-bener cowok yang tegar. Hehehehe. Berganti Bima sekarang yang curcol. Tapi Bima galau dengan cara yang lucu, jadi gue lucu juga ndengerinnya. Sedangkan Rendy berusaha keras untuk menyadarkan bima supaya rasional. Haha. Malam itu dengerin curhat cowok-cowok ini aja bikin gue pengen mati ketawa. *manggut-manggut*

Si Bima sibuk ambil foto makanan yang sudah habis dilahapnya lalu berkata “Makanan ini kosong seperti hatiku tanpa kamu” Anjiiirrr galau akut nih cowok! Hahahaha.

Habis makan, semua spontan mengusulkan untuk berkaraoke. Yeeeaaah! #jomblomengepalkantangankeudara

Saatnya karokoweee!

Si Bima dengan Kerispatih dan Kahitna <<< galau abisss 😀

Mbak Rika dengan Coldplay dan Linkin Park <<< galau cadasss

Rendy dengan Josh Groban dan Ronan Keating  (karena lagu kesukaannya sangat mainstream makanya gak ada di list karaoke!) hoho <<< galau high classss

Aku dengan Raisa… normal kan? :p

Si Rendy ini nyanyinya penuh penghayatan banget. Nilainya selalu 80 ke atas haha. Rekor! Makanya doi gak terima waktu nyanyi duet sama gw nilainya selalu turun jadi 70-an hahahaha. Katanya “Ini gara-gara Selvi nih nurunin nilai gue” haha anjiiir padahal suara gue beda tipis sama Celine Dion lhooo.

Kalo Bima nanyi dengan gaya sendu mendayu-dayu. Raja karaoke dia. Hoho. Mbak Rika lebih suka lagu yang cadas dan menghentak. Lebih macho dari Bima dan Rendy. Hoho. Malam itu, kita cekakakan kayak orang gila. Bener-bener menyenangkan jalan dengan mereka. Endingnya, kita dapet freepass 1 jam gratis karaoke. Hmmm sepertinya geng ini akan ada gath ke-2 haha…

Mungkin ada yang minat gabung? :p

22 thoughts on “FR (Sebut Saja) Gath Mini Para Jomblo-ers

  1. tau gitu nittip buku buat di tanda tanganin ya 😦
    hahaha… gatheringnya seru banget, jadi pengen ketemu bima & rendy, tp klo aku ikutan ga mo karaokean ah… sadar kemampuan sendiri 😀

  2. padahal si juki kan lagi galau tuh #eh

    kayanya jadi nih selpi ama rendi #eh

    kalo karoke, gw yakin suara paling bagus 😀

  3. smalem bru tau ada lagi yg galau 😀

    om cbcan klo ke jakarta bawa pempek yg bulet2 tuh yg dibedakin tebel biar awet disempen… ntar ga kupanggil om cantik lagi deh…

Leave a reply to selebvi Cancel reply